Hai packingmate semua, kali ini aku bikin sebuah postingan yang bukan resep masakan maupun cerita tentang Finlandia. Kali ini aku ingin membagikan sebuah cerita untuk mendapatkan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil di negara Indonesia.

Definisi Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kenapa aku ingin membagikan cara ini? Karena dengan memiliki pekerjaan tetap yang sangat mengikat inilah aku bisa langsung lolos Permohonan Visa Schengen saat pertama kali mengajukan visa ke Eropa. Padahal visa Schengen adalah satu visa yang tersulit untuk didapatkan oleh warga negara Indonesia. Padahal sebelumnya aku belum pernah sekalipun mengunjungi Eropa. ( Untuk tips lebih lanjut mengenai Visa Schengen, klik video youtubeku : Tips Visa Schengen Ke Finlandia || Cara Backpacker )

Alasan kedua adalah karena aku berharap bisa membagikan sedikit kisahku sambil membantu para pejuang NIP (istilah untuk mereka yang berkeinginan untuk menjadi PNS atau ASN) bersiap-siap untuk menyongsong ujian di bulan Maret 2021 ini. Meski aku mungkin tidak punya cara yang spesial, namun semoga ceritaku dan kisahku ini menjadi tambahan informasi dalam mengarungi beratnya persaingan untuk berhasil menjadi Pegawai Negeri Sipil.

Nah, bagaimanakah caraku agar mampu mendapatkan pekerjaan yang dibanggakan para calon mertua ini? Langsung saja dibaca dibawah ini :

Aku memilih untuk bersekolah di jurusan yang masih langka peminatnya, unik dan sesuai dengan bakatku.

Khatarina Dian
  1. Aku memilih jurusan yang langka. Sejak masih kecil aku sudah menyadari bahwa bakatku adalah di bidang Bahasa dan Seni. Begitu masuk SMA aku memilih kelas Bahasa meskipun semua orang berpendapat bahwasanya kesuksesan ditentukan oleh masuk tidaknya kamu ke kelas IPA. Sehingga saat kebanyakan anak les matematika aku sibuk ikut kelas menari dan bahasa asing.

Liku-likunya? Jangan ditanya lagi.

Hambatan terberat ternyata adalah semua komentar dari orang-orang paling dekat. Kesemuanya meragukan keberhasilan dan kesuksesanku di masa depan. Wajar juga sebenarnya, pada tahun 1990an belum ada Instagram, Facebook, Youtube, Tiktok dan media sosial-media sosial ternama lainnya seperti sekarang. Profesi seperti koki, penerjemah dan barista yang viral, belum menjadi sebuah profesi yang menjadi idaman. Untungnya ada seseorang di masa kecilku yang pandai membaca situasi dan merekomendasikanku untuk mengambil sebuah jurusan kuliah yang : LANGKA.

Masih membicarakan tentang kelangkaan jurusanku, setelah kuliahpun aku mengambil jurusan langka yaitu jurusan Pendidikan Bahasa Jepang. Pada tahun 2000-an bahasa inggris sudah menjadi sebuah hal yang umum ditemukan sebagai skill seseorang. Namun bahasa Jepang adalah skill yang langka.

Lalu dari kelangkaan inipun masih melingkupi usahaku dalam mencari pekerjaan. Beruntung aku mendapat informasi tentang adanya pihak pemerintahan Daerah yang mencari sarjana untuk mengabdi di wilayah mereka. Jadi, sebuah kabupaten di wilayah Bali memerlukan guru bahasa Jepang. Jadi kesanalah aku melamar dan mengikuti ujian untuk menjadi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Tak dinyana, kesempatanku untuk mendapatkan pekerjaanpun semakin besar : dari 3 posisi Guru PNS yang ditawarkan, hanya 4 orang yang mendaftar. Kesempatanku sangat besar untuk mendapatkan pekerjaan ini.

Syukurlah, aku diterima.

2. Kuliah di Universitas. Nah untuk jurusan kuliah ini, memang banyak provinsi yang lebih memilih sarjana dari kampus negeri. Tetapi sebenarnya meskipun sudah kuliah di kampus universitas swasta juga bisa menjadi PNS. Hanya saja memang, biasanya seorang sarjana yang bukan lulusan kampus Negeri tetap seakan harus terus membuktikan kualitas dirinya kepada semua orang.

Bisakah menjadi PNS kalau tidak kuliah? Setahuku seseorang bisa saja diangkat PNS tanpa menjadi sarjana setelah dia menjadi tenaga ahli di bidangnya. Kalau dibandingkan untuk level akademis, seseorang ahli yang bisa dibilang sebagai Profesor Doktor. Jadi bisa diangkat setelah membuktikan punya jam kerja yang panjang dan menjadi sumber informasi bagi koleganya.

Oleh karena itulah terkadang kita akan mendengar dan membaca berita tentang seseorang yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil setelah mengabdi ke sebuah instansi selama bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan karena pertimbangan kemampuan dan pengalaman bekerja di tempat yang sama bisa dijadikan acuan pengangkatan.

3. Aku mengambil ujian CPNS di wilayah daerah pedesaan, yang termasuk wilayah sebuah kabupaten dan ada di luar Pulau Jawa. Aku tidak ngotot harus bisa bekerja di Pulau Jawa. Dengan cara ini, sainganku lebih sedikit. Dari 3 lowongan pekerjaan, saat itu yang melamar hanya ada 4 orang. Kesempatanku untuk lolos ujian CPNS ini amat besar, lebih dari 50 %!

Mengabdi ke sebuah daerah yang sepi itu memang susah dan pedih karena kemungkinan besar akan tinggal jauh dari orang tua. Namun disitulah letak kebahagiaannya. Ada semacam kepuasan dalam mengabdikan diri untuk pihak-pihak yang benar-benar memerlukan kemampuan kita. Orang tua juga pada akhirnya akan menerima dengan segenap hati bilamana mengetahui bahwa kita telah menemukan kedamaian dan kepuasan kerja.

Bagi packingmate sekalian yang memutuskan untuk mengabdi ke wilayah yang terluar di Indonesia, aku sarankan juga untuk mengurangi ekspektasi tentang honor. Biasanya gaji yang diterima tidak akan sebanyak bila dibanding dengan gaji PNS yang bertugas di wilayah perkotaan. Menyesuaikan dengan standar hidup di daerah masing-masing.

Sedikit informasi tentang program pemerintah yang mendukung caraku ini diantaranya adalah : Guru Garis Depan, Pengabdian Di Daerah Terluar, dan Nusantara Sehat. Pada intinya menurutku inti dari pengambilan Pegawai Negeri adalah pemecahan problem akses, penyebaran ilmu dan pengetahuan serta kesehatan pada wilayah Pedesaan. Sementara untuk daerah perkotaan lebih dibutuhkan pemecahan masalah kesejahteraan rakyat, tata kota dan kependudukan.

Sumber :

  1. Hasil pengalaman Khatarina Dian pribadi setelah lulus ujian CPNS dan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dia bertugas selama 5 tahun sejak 2009-2014 dan kini menganut status Diberhentikan Dengan Hormat oleh pihak Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana.
  2. Sumber tertulis dan non-tulis.
  3. Disclaimer dan detail lebih lanjut silakan klik Kanal Youtube : Finlandia Dan Aku